Jumat, 03 Agustus 2012

trik hidup sehat

Jeruk Bali :: Kikis Kolesterol, Lindungi Jantung, Natural Healing


Jeruk bali bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.

Hampir semua orang kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan. Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air, bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak. Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.

Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut diungkapkan peneliti asal Israel seperti yang dirilis di berbagai situs kesehatan dunia.

Penelitian tersebut melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasi bypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol. Pasien-pasien tersebut kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok.

· Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali dengan daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut.

· Kelompok kedua diberi jeruk bali warna putih.

· Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama sekali.

Hasilnya, pasien kelompok pertama dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah, sedangkan pasien di kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula bahwa jeruk bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya trigliserida.

Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Antibakteri

Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa “menenangkan” sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr. Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka meski secara alamiah mengandung asam. Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhah lambung.

Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan Peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali. Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi…

Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua didalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.

Jus Paling Favorit

Selain dikonsumsi segar, jeruk bali sering diolah dalam bentuk jus. Saat membuat jus, Anda dapat mencampur jeruk bali dengan bahan atau buah lainnya, sehingga rasanya jadi lebih nikmat.

Berikut contoh meramu jeruk bali yang baik untuk kesehatan:

· Sumber vitamin C dan penurun kolesterol. Konsumsi dua “siung” (helai dalam buah) jeruk bali ukuran sedang setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

· Minuman antioksidan dan antikanker. Ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya. Masukkan ke dalam blender, tambahkan air secukupnya. Dapat juga ditambahkan satu sedok madu dan buah lainnya seperti mangga atau pir.

Cara lain, ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya, dan 1 cm jahe kupas. Masukkan seluruh bahan tersebut ke blender dengan ditambah sedikit air.

Manisan

Potong-potong daging kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, rebus dengan api kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan, lalu timbang. Siapkan gula pasir sama beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah direbus. Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam seluruhnya, tambahkan gula pasir. Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai menjadi sirop pekat. Angkat, biarkan kulit

jeruk tetap terendam dalam sirop semalaman. Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirop gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirop, hamparkan di atas nyiru,

jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan ke dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es. Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit, jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam adonan cake, terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk parut. Manisan kulit jeruk yang dicampur manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.

Campuran salad buah

Siapkan 200 gram pepaya, 200 gram apel, 200 gram nanas, 200 gram melon (semuanya dipotong dadu), dan jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas, dibuang isinya, dan dipotong-potong sesuai selera. Tambahkan stroberi dan kiwi untuk hiasan. Siapkan juga bahan dressing, campuran alpukat yang telah diblender halus dengan mayones. Tambahkan empat sendok madu, kocok dengan mixer sampai rata, beri air secukupnya, lalu aduk rata. Bahan buah segar diatur dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan dressing.

Kandungan Jeruk Bali

* Likopen

Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.

* Pektin

Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

* Zat aktif pembersih darah

Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.

* Kalium

Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.

* Vitamin C

Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan.

Perokok dianjurkan untuk mengosumsi jeruk bali dua “siung” (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara.

.


Add caption

1. BEKAS BOTOL AIR MINERAL


Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT , Club, etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai  ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi
instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai “pelindung ” makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu
kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.

Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas

Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia,timbal masuk melalui saluran pernapasan atau organ kita. pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke
berbagai jaringan lain, seperti : ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan). Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut.. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah
berpindahnya timbal makanan tsb.. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

B. Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

1 komentar:

  1. Perkenalkan nama saya zull fikar. Dan saya ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH JONOSEUH atas bantuannya selama ini dan saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sukses dan ini semua berkat bantuan MBAH JONOSEUH,selama ini, saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang2 dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya usaha Restoran sendiri,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH JONOSEUH atas bantuan nomor togel dan dana ghaibnya, dan saya yang dulunya pakum karna masalah faktor ekonomi dan kini kami sekeluarga sudah sangat serba berkecukupan dan tidak pernah lagi hutang sana sini,,bagi anda yang punya masalah keuangan jadi jangan ragu-ragu untuk menghubungi MBAH JONOSEUH karna beliau akan membantu semua masalah anda dan baru kali ini juga saya mendaptkan para normal yang sangat hebat dan benar-benar terbukti nyata,ini bukan hanya sekedar cerita atau rekayasa tapi inilah kisah nyata yang benar-benar nyata dari saya dan bagi anda yg ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH JONOSEU di 0823 4444 5588 dan ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang ke 2 kalinya terimah kasih..

    BalasHapus